PSIKOLOGI KESELAMATAN KERJA
Pengertian Psikologi Keselamatan Kerja
Pisikologi
dalam dunia kerja adalah Ilmu
yang mempelajari prilaku manusia dalam hubungan nya dengan dunia kerja. Baik individual,
interpersonal,menejerial, maupun organisasional. Penggunaan psikologi dalam dunia dimaksudkan
agar orang lebih efisien memecahkan masalah-masalah personal yang ada dilingkungan
kerjanya Yang
bertujuan utuk menciptakan dan
memelihara suasana kerja yang baik,
sehat nyaman serasi dan aman yang akan mendukung upaya peningkatan produktivitas kerja.
Dari
penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian psikologi
keselamatan kerja adalah suatu ilmu yang berusaha mempelajari tingkah laku
individu dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja yang secara khusus
berhubungan dengan terbentuknya perilaku aman yang dapat meningkatkan
keselamatan dan kesehatan kerja dan mempelajari terbentuknya perilaku tidak
aman dalam bekerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja (Winarsunu,
2008).
Terminologi
Risk dalam Psikologi
Definisi Risiko adalah kombinasi
antara kemungkinan dan keparahan. Besarnya risiko dapat diketahui melalui suatu
pengukuran risiko (risk assessment) (Sujoso, 2012).
Manajemen Risiko
- Manajemen risiko dapat
didefisinikan sebagai proses untuk menghilangkan atau meminimalkan efek
merugikan terhadap risiko yang dimiliki oleh sebuah sistem kerja (Djunaedi,
2005)
- Manajemen risiko adalah
metode yang tersusun secara logis dan sistematis, banyak terdapat teknik yang
digunakan dalam melakukan manajemen risiko tergantung terhadap tipe risiko,
namun sebagian besar memiliki rangkaian kegiatan yang sama yaitu identifikasi
bahaya, evaluasi nilai risiko, dan pengendalian.
Terminologi Injury dalam Psikologi
Kecelakaan industri secara umum disebabkan oleh 2 hal
pokok yaitu perilaku kerja yang berbahaya (unsafe
human act) dan kondisi yang berbahaya (unsafe
condistions). Beberapa hasil penelitian menunjukkkan bahwa faktor manusia
memegang pernanan penting timbulnya kecelakaan kerja. Hasil penelitian
menyatakan bahwa 80%-85% kecelkaan keja disebebkan oleh kelalaian atau
kesalahan faktor manusia.
Sedangkan
pengertian injury sendiri yaitu konsekuensi pada kecelakaan (Reamer 1980), yang
dimaksud yaitu kondisi cedera atau luka yang tdiak diinginkan tersebut dialami
seseorang karena kecelakaan yang terjadi. Kata “injury” dijelaskan sebagai
kerugian yang berakhir pada kerusakan isik individu yang mana jenisnya
bermacam-macam, seperti traumatic injury, luka, kecacatan syaraf, atau efek
sistemik lainnya.
Terminologi Hazard dalam Psikologi
Bahaya diartikan
sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk muncul dan menimbulkan
kerusakan atau kerugian. Jika salah satu bagian dari rantai kejadian hilang,
maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Bahaya terdapat dimana-mana baik
ditempat kerja atau di lingkungan, namun bahaya hanya akan menimbulkan efek
jika terjadi sebuah kontak atau eksposur. (Tranter, 1999).
Bahaya/hazard
adalah suatu sumber yang berpotensi menimbulkan kerusakan misalnya cidera,
sakit, kerusakan property, lingkungan, atau gabungan dari semuanya. Pemahaman
konsep mengenai bahaya sangat penting. Karena pemahaman yang keliru terhadap
bahaya akan mengakibatkan bentuk pengendalian bahaya yang tidak efektif (Sujoso,
2012).
Menurut Cox (2000),
kondisi-kondisi yang dapat didefinisikan sebagai aspek bahaya psikososial kerja
dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu context to work dan content of work
dapat dilihat pada table berikut :
Category
|
Condition defining
hazard
|
Context to Work
|
|
Budaya dan Fungsi
Organisasi
|
Komunikasi yang buruk, kurangnya dukungan
untuk pemecahan masalah dan pengembangan diri, tujuan organisasi yang tidak
jelas
|
Peran dalam organisasi
|
Adanya peran konflik, tanggung jawab erhadap
orang banyak
|
Decision latitude/
Control
|
Pertisipasi rendah dalam pengambilan keputusan,
tidak ada pengendalian terhadap beban kerja dan kecepatan kerja, dll.
|
Hubungan interpersonal
|
Isolasi social atau fisik, hubungan yang
buruk dengan atasan, konflik antarpribadi, kurangnya dukungan social,
bullying.
|
Content of Work
|
|
Desain Kerja
|
Pekerjaan yang rutin dan membosankan,
ketidakjelasan jenis pekerjaan, ketrampilan kerja yang rendah
|
Beban Kerja
|
Beban kerja berlebih atau kurang, kecepatan
mesin (mechine pacing), tidak bias beradaptasi dengan tuntutan kerja yang
cepat, terus-menerus berhadapan dengan tenggat waktu yang singkat
(continually subject to deadlines).
|
Jadwal Kerja
|
Kerja gilir, kerja malam , jadwal kerja yang
tidak fleksibel, jam kerja yang tidak pasti, jam kerja panjang, unsociable
hours
|
Lingkungan Kerja dan
Peralatan Kerja
|
Ketersediaan peralatan yang tidak memadai,
peralatan yang kurang cocok, atau pemeliharaan peralatan yang tidak memadai,
keadaan lingkungan kerja yang penuh sesak, pencahayaan yang buruk, bising
berlebihan.
|
Terminologi Danger dalam Psikologi
Danger adalah suatu kondisi yang dapat mengakibatkan peluang bahaya yang sudah mulai tampak, sehingga memunculkan suatu tindakan.Sedangkan tingkat bahaya ( Danger) adalah ungkapan dengan potensi bahaya secara relatif, kondisi yang berbahaya mungkin saja ada, akan tetapi dapat menjadi tidak begitu berbahaya, karena telah dilakukan beberapa tindakan pencegahan.
Perbedaan hazard dan danger adalah, danger merupakan keadaan benda atau barang yang dapat menyebabkan kerugian dimana dampaknya langsung dapat dirasakan, sehingga kondisi bahaya yang sudah ada dapat dicegah dengan berbagai tindakan preventif (Jerusalem & Khayati, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Jerusalem, Mohammad A., dan Khayati, Enny
Z.2010. Modul Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta
Sujoso, Anita D.P.. 2012. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jember: UPT Penerbitan
UNEJ
Tranter, Megan. 1999; Occupational Hygiene and Risk Management. Australia: A Multimedia
Package, OH&S Press
Winarsunu, Tulus. (2008). Psikologi Keselamatan Kerja. Yogyakarta : UMM Press.